Popularitas Ken Ken sebagai selebritis papan atas karena sukses
memerankan sosok Wiro Sableng membuat pundi-pundi uang kala itu
mengalir. Kehidupan ekonominya meningkat. Dia beli rumah mewah di Duren
Sawit Jakarta serta 4 mobil. Mudahnya
mendapatkan uang membuat Wiro Sableng hidup hura-hura. Salah satu
kebiasaan buruk adalah mengonsumsi narkoba saat masih tenar menjadi
selebritis.
"Dulu, waktu saya masih berjaya jadi artis uang bagi
saya tidak ada artinya. Sesuka saya menggunakan uang salah satunya untuk
beli narkoba," kenang Wiro Sableng saat berbincang dengan merdeka.com
di kediamannya, Caringin, Bogor, Rabu (1/7).
Sejenak ia mengingat
masa lalunya, saat itu masih menjadi artis sudah memiliki uang banyak,
rumah mewah dan empat mobil mahal di antaranya mobil hardtop. Namun,
tersandungnya Wiro Sableng ke dunia narkoba membuat seluruh hartanya
habis untuk narkoba. Semakin kecanduan obat-obatan terlarang,
kehidupan ekonomi Ken ken memprihatinkan dan kariernya keartisanya
terhenti. "Pada saat itu di lokasi syuting dalam hati saya berkata,
percuma kalau saya main film atau sinetron enggak jadi diri sendiri
(pakai narkoba) itu tidak alami, saya merenung kenapa jadi seperti ini?"
keluhnya.
"Uang habis, rumah mewah dan empat mobil selama
bekerja sebagai artis juga saya jual buat menyambung kebutuhan hidup
sehari-hari," ucapnya.
Suatu ketika Dia tertangkap oleh polisi
lantaran menggunakan narkoba, di dalam sel polisi tersebut menasihatinya
agar segera insaf. Di situ awal mula Wiro Sableng menyadari bahwa
langkah jalan hidupnya sudah jauh dari jalan yang benar.
"Saya
ketangkap polisi pakai narkoba, dinasihati agar segera berhenti. dari
situ saya mulai tersadar dan berusaha tidak akan memakai narkoba lagi,"
tuturnya.
Dia berpesan kepada siapapun, jangan sekali-kali
mencoba menggunakan narkoba, akibatnya fatal bagi karier dan keluarga.
"Jauhi narkoba, itu yang merusak masa depan dan karir, hidup jadi susah,
terpuruk, saya setuju pengguna narkoba di hukum mati. Pengguna narkoba
tidak ada enaknya," ujarnya.
Setelah merenung, Ken akhirnya
memilih menepi di sebuah desa di Bogor. Dia merenung dan banyak berobat
dengan banyak minum air Cimande. "Bagus untuk detoksinasi dan membuang
racun-racun dalam tubuh," katanya. Di Cimande itulah, Ken memulai hidupnya. Bangkit dari keterpurukan meski menjadi seorang petani sayur.
Sumber: Merdeka Online
No comments:
Post a Comment