Isra
Mi’raj adalah peristiwa bersejarah nan agung. Rangkaian kejadian yang
terjadi selama proses Isra Mi’raj merupakan bentuk akselerasi pengukuhan
Muhammad SAW sebagai rasul dan nabi terakhir. Banyak pelajaran penting
dan berharga yang bisa diambil dari Isra Mi’raj. Akan tetapi, kata Syekh
Abdul Qadir bin Muhammad bin Abdurrahman al-Junaid, muncul perbedaan di
kalangan ulama soal kapankan Isra Mi’raj berlangsung. Penjelasan Syekh
Abdul Qadir itu tertuang dalam makalahnya berjudul “al-Ikhtilaf fi
Ta’yin al-Isra’ wa al-Mi’raj”. Penegasan adanya selisih pandang di
kalangan ulama ini pernah pula ditulis oleh sejumlah cendekiawan.
Sebut saja, Imam al-Qurthubi dalam kitab /at-Tamhid, Abu al-Faraj Ibn al-Jauzi dalam kitab al-Wafa’ Bita’rif Fadhail al-Musthafa, Imam as-Sakhawi yang bermazhab Syafii juga menyatakan adanya perbedaan itu di karyanya yang berjudul al-Ajwibah al-Mardhiyah fima Suila as-Sakhawi ‘anhu min al-Ahadits an-Nabawiyyah, dan Imam al-Harawi al-Makki al-Hanafi di kitab as-Syifa Bita’rif Huquq al-Musthafa.
Sebut saja, Imam al-Qurthubi dalam kitab /at-Tamhid, Abu al-Faraj Ibn al-Jauzi dalam kitab al-Wafa’ Bita’rif Fadhail al-Musthafa, Imam as-Sakhawi yang bermazhab Syafii juga menyatakan adanya perbedaan itu di karyanya yang berjudul al-Ajwibah al-Mardhiyah fima Suila as-Sakhawi ‘anhu min al-Ahadits an-Nabawiyyah, dan Imam al-Harawi al-Makki al-Hanafi di kitab as-Syifa Bita’rif Huquq al-Musthafa.