Pertama, karena setan-setan (pembangkang) yang biasanya menggoda dan menyesatkan manusia dibelenggu oleh malaikat. Ini sebagaimana tersurat dalam sebuah hadits: “Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu
surga dibuka, pintu-pintu ditutup dan setan-setan dibelenggu” (HR. Bukhari). Karenanya, wajar bila ummat Islam bisa bersemangat menjalankan ibadah karena penggodanya untuk menghalangi beribadah sedang dibelenggu.
Kedua, karena ummat Islam tahu dan sadar benar akan keutamaan beribadah di bulan suci Ramadhan. Misalnya disebutkan dalam sebuah hadits: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim). Di hadits yang lain juga disebutkan: “Barangsiapa shalat malam pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan
mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang
telah lampau.” (Muttafaq alaihi).
Ketiga, karena hampir semua amal ibadah di bulan Ramadhan dikerjakan secara kolektif, bersama-sama. Mulai makan sahur, sholat wajib, hingga sholat tarawih. Pun tak ketinggalan dengan tadarus Al Qur'an. Buka puasa bersama juga sudah menjadi semacam program wajib di masjid/ musholla. Sehingga ibadah yang biasanya malas karena dilakukan sendiri-sendiri, sekarang di bulan puasa mendapat semacam aura positif dari lingkungan sekitar untuk mengerjakannya berbarengan dengan orang lain.
Keempat, karena hidayah Alloh yang Diobral besar-besaran selama bulan puasa. Alloh Bukakan pintu hati hamba-Nya selebar-lebarnya. Alloh Gerakkan hati, tangan dan kaki hamba-Nya untuk beribadah. Alloh pula yang Ringankan langkah-langkah untuk beribadah kepada-Nya. Dan jujur, fenomena membludaknya jamaah sholat maghrib, isya' dan shubuh sepertinya tidak bisa lepas dari campur tangan petunjuk dari-Nya.
Wallahu a'lam...
No comments:
Post a Comment