Sunday 8 November 2015

NASA: Mengapa Mars Menjadi Planet Mati

Berbeda dengan Bumi, planet Mars terlihat tidak memiliki kehidupan di dalamnya. Lewat penelitian pesawat luar angkasa Maven milik NASA, akhirnya ilmuwan menemukan penyebab mengeringnya Mars. Menurut NASA, planet Mars sejatinya mempunyai atmosfer dan lautan seperti halnya Bumi sekitar 4,2 miliar tahun lalu. Namun, akibat sesuatu yang tidak diketahui, planet tersebut kehilangan lapisan medan magnetnya.

Perlu diketahui, medan magnet planet seperti milik Bumi dibutuhkan untuk melindungi atmosfer dan permukaan planet dari badai matahari yang merusak. Apabila medan magnet itu lenyap, badai matahari dengan mudah mengeringkan Mars dan mengikis atmosfernya. Alhasil, kini Mars menjadi planet mati tanpa kehidupan.

Saat ini lapisan atmosfer Mars diperkirakan 100 kali lebih tipis dari pada atmosfer Bumi. Lapisan atmosfer itu juga lebih banyak terdiri dari gas karbondioksida.

"Mars kelihatannya dulu mempunyai atmosfer tebal untuk menjaga pasokan air yang menjadi kunci utama dan media kehidupan," ungkap John Grunsfeld, astronot NASA, Daily Mail (07/11).

Berdasarkan data Maven, badai matahari mengikis atmosfer Mars dengan intensitas 100 gram per detiknya. Sehingga, Dave Brain selaku ilmuwan pengelola Maven mengatakan bila planet tetangga Bumi itu bisa kehilangan atmosfernya beberapa miliar tahun lagi.

Pesawat luar angkasa Maven sendiri diluncurkan oleh NASA tahun 2013 lalu dan mulai beroperasi bulan September 2014. Maven bertugas menganalisis atmosfer planet Mars menggunakan 8 sensor canggih yang diharapkan bisa memberikan data untuk membantu manusia meluncurkan misi-misi ke Mars, termasuk kolonisasi Mars.

Sumber: Merdeka Online (8-11-2015)

2 comments:

  1. 単純に地球家族と共に、この地球上の共存共栄しています。皆さんが頑張っておられることは、地球家族のメリットになると信じています。
    他の惑星の調査の必要性価値も理解できます。
    しかし、地球環境がロードマップの実行によって世界中の様々な問題は議論し続けることを少しばかり参加していただくわけにいきませんか?子供たちの
    夢を大志の持てる大人に成長してほしいと希望します。

    ReplyDelete
  2. 様々な発見がこれからも数多くあり、生物の起源の発見、惑星の起源、これからの火星の在り方が予想できるかも知れません。期待したい。

    ReplyDelete