Menurut Siti Jaleha, kerabat lain bergiliran membantu Meliah dan Abdul. Tidak jarang para kerabat mengantar makanan untuk mereka atau sekadar memeriksa keadaan ibu dan anak itu. Siti Jaleha menyatakan kisah hidup neneknya itu merupakan contoh yang sangat patut diteladani dan bukti pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Sebuah bukti kasih ibu sepanjang masa.
Nenek Meliah Menyuapi Putranya |
"Dia melakukan rutinitas itu setiap hari. Mengingatkan anaknya untuk makan dan mandi," kisahnya.
Meliah tidak memiliki penghasilan. Hidupnya bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah Malaysia. Ia mendapat sebesar RM 450 atau setara dengan Rp 1,6 juta dan RM 300 sekitar Rp 1 juta dari departemen sosial tiap bulannya. Kisah Meliah ini memang bisa dijadikan teladan semua ibu, terutama ketika takdir Tuhan menyatakan anak yang dikandung terlahir dalam kondisi 'khusus'. Namun, kekuatan hati Meliah ini tidak dimiliki oleh semua ibu dengan anak penyandang disabilitas.
Saat menyambut Hari Ibu Sedunia yang jatuh tiap tanggal 13 Mei, kisah kasih nenek Meliah Md Diah ini bukanlah kisah fiksi. Kasih ibu itu nyata. Ia hadir seperti oksigen yang senantiasa kita hirup. Usia juga tak membuat kasih sayang nenek Meliah pada anaknya menguap. Inilah kasih sayang sejati seorang ibu.
Nenek Meliah, Meninggal Dunia. Cium Terakhir Sang Anak |
Sumber: Muslimah Media Islam Online
No comments:
Post a Comment