Menpora kembali membuat kontroversi di media. Judi sepak bola diizinkan. Terang saja mendapat kecaman dari sana-sini. Setidaknya tiga alasan ini yang bisa disimpulkan:
1. Selama bukan untuk mengatur skor.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan tidak melarang ada
perjudian dalam sepak bola, asalkan bukan untuk pengaturan skor
pertandingan.
"Tidak melarang judi dalam sepak bola. Tapi
jangan dijadikan judi itu untuk mengatur skor," kata Imam dalam seminar
dan diskusi nasional Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Indonesia (UI), di Balairung UI, Kamis, 13 Agustus 2015.
Ia mengatakan pengaturan skor memang hal yang sudah terjadi dalam
pertandingan sepak bola dan harus dihentikan. Yang terpenting dalam
suatu pertandingan adalah membawa semangat sportivitas, baik bagi
pemain, sponsor, maupun operator.
Adanya pengaturan skor
pertandingan ini, menurut dia, membikin kancah sepak bola Indonesia kian
tidak terarah. Bahkan anaknya sempat bertanya kepada Imam mengenai
pengaturan skor sepak bola.
2. Judi sepak bola sudah ada dimana-mana.
"Saya bilang ke anak saya, pengaturan skor bukan hanya di Indonesia. Di mana-mana ada," ujarnya.
Imam menuturkan olahraga merupakan pemersatu semua elemen. Soalnya,
olahraga dibangun dari fondasi pertandingan yang adil. Jadi, tidak boleh
menodai sepak bola dengan perjudian pengaturan skor. "Setelah
ditelurusi, ternyata siapa yang menang sudah diketahui. Semuanya ada deal-nya," ucapnya.
3. Ini hanya strategi untuk menangkap bandar/ beking judi bola.
Ia menjelaskan, dari hasil investigasinya, perjudian sepak bola
diawasi oleh seseorang. Imam mengaku sudah mengantongi siapa nama
orangnya. "Tapi saya tidak bisa sebutkan di sini," ujarnya.
Wallahu a'lam.
Sumber: Tempo Online
No comments:
Post a Comment